FGD Pengembangan Kelembagaan Prodi “Penyusunan Kurikulum Kampus Merdeka dan RPS”

Surakarta, 13 Oktober 2020- Program Studi Manajemen Dakwah mengundang para stakeholder prodi, baik DLB, Dosen Tetap, praktisi dan user dalam FGD Pengembangan Kelembagaan yang bertempat di Hotel Multazam. Kegiatan ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan para dosen mengapa perlu mengubah kurikulum di Prodi MD? hal ini dikarenakan ada penyusunan kurikulum merdeka dan perubahan scientific vision, ungkap Sekretaris Prodi, Ade Yuliar. Diharapkan pada kegiatan ini dapat diselesaikan menyusun RPS yang sudah disesuaikan dengan scientific vision MD yang baru dan kurikulum merdeka.

Dr. Agus Wahyu, M.Ag mengawali kembali definisi Dakwah yang dimaksud dalam prodi MD IAIN Surakarta, bahwa pendakwah yang dimaksud adalah lembaga dakwah, bukan perorangan, karenanya perlu adanya manajemen. Maka, Prodi MD IAIN Surakarta fokus pada hal tersebut. Perlunya konsolidasi untuk merespon anggapan khalayak tentang adanya “prodi dalam prodi” di MD.

Design kurikulum kampus merdeka MD mengacu pada peminatan utama MD IAIN Surakarta yaitu manajemen lembaga dakwah, pembimbing haji dan umrah, interpreuner dalam bidang pengembangan wisata religius. Ade Yuliar menjelaskan tentang pengelompokan mata kuliah yang ada di prodi MD, baik Mata Kuliah Institusi (Umum) yang sifatnya wajib, Mata Kuliah Pokok Keprodian (MKPD), Mata Kuliah Peminatan mengacu pada kurikulum Kampus Merdeka.

Magang profesi 20 sks menjadi topik diskusi dosen pada kesempatan ini karena merupakan point dalam kurikulum kampus merdeka. Idealnya, prodi mengharapkan mahasiswa memiliki pengalaman kerja di bidang kelembagaan dakwah, seperti strategi marketing, manajemen ziswaf di masjid, mahir literasi digital. Idealisme dibuat untuk menghindari hanya sekadar melakukan pekerjaan administratif. Di antara bentuk magang profesi dapat dilakukan di prodi MD dengan, recheacher, student of change, proyek kemanusiaan.

Related posts