Era globalisasi saat ini, manusia merasa asing dengan dirinya sendiri. Manusia merasakan kekeringan spiritualitas. Kegiatan dan lembaga keagamaan yang tidak termanajerial mulai ditinggalkan dan dianggap tidak memberikan solusi kebutuhan zaman. Di sinilah agama kembali menemukan momentumnya, Islam menjadi gaya hidup masyarakat modern.
Fenomena masjid semakin ramai dengan berbagai kegiatan, ibadah Haji dan umrah semakin diminati masyarakat, hingga pariwisata dalam bidang hotel, restoran, hingga destinasi wisata halal, menjadi trend saat ini hingga ke depan. Semuanya, berorientasi pada kebutuhan masyarakat, khususnya muslim. Ini artinya, diperlukan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kompetensi manajerial yang handal berwawasan keislaman yang rahmatan lil alamin untuk mengawal kehidupan umat yang semakin religius. Guna menjawab kebutuhan umat tersebut, Prodi Manajemen Dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta hadir dengan rumpun keahlian manajerial di bidang kelembagaan dakwah mencakup: Manajemen Haji Umrah, Pariwisata Halal, kemasjidan, pondok pesantren, organisasi masyarakat, dan lembaga filantropi. Dengan mengintegrasikan ilmu dakwah, manajemen, dan kearifan lokal, prodi manajemen dakwah UIN Raden Mas Said Surakarta hadir dan siap mencetak sarjana sosial yang handal di bidangnya. Program Studi Manajemen Dakwah didirikan pada tahun 2016, terakreditasi B berdasarkan SK BAN-PT No. 1492/SK/BAN-PT/Ak-PNB/S/III/2022.
Profil Lulusan Prodi Manajemen Dakwah
1. Praktisi Pengelola Lembaga Dakwah
Kompetensi yang dibentuk adalah berkepribadian baik berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan kearifan lokal; Berpengetahuan luas dan mutakhir di bidang pengelolaan lembaga dakwah; Mampu melaksanakan tugas pengelolaan kegiatan dakwah; Menguasai skill digital dalam pengelolaan lembaga dakwah.
2. Asisten Peneliti Lembaga Dakwah
Kompetensi yang dibentuk adalah berkepribadian baik berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan kearifan lokal; Mampu menerapkan pemikiran secara logis, kritis dan sistematis dalam penelitian di bidang lembaga dakwah; Mampu mengaplikasikan teknik penelitian bagi pemula; Menguasai konsep teoritis bidang penelitian di bidang lembaga dakwah; Mampu mengakaji, menganalisis, dan mengevaluasi permasalahan yang ada berdasarkan prinsip dan teori penelitian di bidang manajemen dakwah; Bertanggungjawab pada profesi dan lembaga penelitian.
3. Entrepreneur Lembaga Dakwah.
Kompetensi yang dibentuk adalah: berkepribadian baik berdasarkan nilai-nilai keagamaan, kebangsaan, dan kearifan lokal; Terampil dalam berbagai bidang event organizer, fasilitator pelatihan manajemen dakwah, dan konsultan lembaga dakwah; Mampu menyelenggarakan bisnis biro perjalanan haji-umrah dan wisata halal.