KAPRODI MD IKUTI WORKSHOP PENYUSUNAN SCIENTIFIC VISION

Karanganyar, 10/09/20, Arah keilmuan suatu program studi sangat penting untuk pengembangan lembaga. Arah keilmuan dibuat berbasis pada konsep akademik yang menjelaskan jati diri suatu program studi. Tanpa adanya jati diri dan arah keilmuan maka prodi tidak akan optimal dalam mengembangkan diri dan melakukan peran keilmuanya. Di sinilah urgensi penyusunan scientific vision bagi suatu prodi.


Sebagai program studi yang relatif baru dalam kancah lembaga akademik, Prodi Manajemen Dakwah (MD) merasakan pentingnya untuk segera memiliki scientific vision tersebut. Karena latar belakang itulah, maka sejak tanggal 10-12 September Kaprodi MD IAIN Surakarta mengikuti workshop penyusunan scientific vision yang diselenggarakan oleh Lembaga Penjaminan Mutu (LPM) IAIN Surakarta di Tawang Mangu Karanganyar.

Kegiatan tersebut diikuti oleh seluruh Dekan, kepala unit dan kaprodi di lingkungan IAIN Surakarta. Kegiatan semakin menarik karena LPM sebagai penyelenggara juga mendatangkan dua nara sumber yang sudah expert dalam bidang penyusunan renstra dan scientific vision dari Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS). Seperti disampaikan Kepala LPM IAIN Surakarta, Dr. Lukman Fauroni, antara UMS dan IAIN Surakarta sebagai tetangga harus dapat melakukan kerja sama, saling bantu untuk pengembangan perguruan tinggi ini ke depan.

Seperti diungkapkan Kaprodi MD, Dr. Agus Wahyu, sekalipun belum sempurna, sehingga masih perlu dimatangkan, draft scientific vision Prodi MD berhasil disusun. Draft scientific vision terdiri dari konsep epistimologi ilmu manajemen dakwah, distingsi (perbedaan) prodi Manajemen Dakwah IAIN Surakarta dibanding prodi serupa di perguruan tinggi lain, rencana pengembangan ke depan dan dilengkapi dengan road map penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

Kaprodi berharap scientific vision Prodi MD dapat menjadi rujukan pengembangan seluruh kegiatan akademik civitas akademika prodi MD mulai dari penelitian, pengabdian masyarakat serta karya tulis dosen dan mahasiswa, hingga kegiatan ilmiah lainya.

Related posts