Pada hari Selasa, tanggal 25 Oktober 2022. Mahasiswa Prodi Manajemen Dakwah Peminatan Manajemen Haji Umrah melakukan kunjungan ke Pusat Pelayanan Haji Umrah Terpadu Kemenag Kabupaten Boyolali. Kunjungan tersebut diikuti oleh kurang lebih 58 mahasiswa dari MHU dan kunjungan itu dilaksanakan dalam rangka praktek mata kuliah Manajemen Haji Umrah yang diampu oleh Drs. Juhdi Amin, M.Ag. Kegiatan tersebut bertujuan untuk memberikan tambahan pengetahuan praktisi mengenai manajemen pengelolaan Haji Umrah di Kemenag tepatnya di Kemenag Boyolali.
Penjelasan mengenai manajemen pengelolaan haji umrah reguler yaitu bertempat di Gedung Aula PLHUT Kemenag Boyolali. Acara tersebut dibuka dengan sambutan dari Bapak Juhdi selaku dosen pengampu mata kuliah MHU. “Alhamdulillah Bapak Sauman, Minggu kemarin mahasiswa kami tepatnya mahasiswa manajemen haji umrah yang berjumlah 58 orang sudah melaksanakan haji di Firdaus Fatimah Azzahra Semarang dan hari ini mahasiswa kami melakukan kunjungan ke PLHUT Kemenag Boyolali untuk mendapatkan informasi mengenai manajemen pengelolaan haji umrah reguler dan InsyaAllah minggu depan, mahasiswa kami akan melakukan kunjungan ke Biro Dewangga yang mengurusi Haji Umrah khusus. Di matkul MHU setidaknya membutuhkan 3 kali praktek atau kunjungan supaya mahasiswa kami tidak hanya tau teorinya saja tetapi bisa praktek juga”. Tutur Bapak Juhdi
Kepala Kasi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Boyolali memberikan apresiasi yang sangat besar terhadap minat para mahasiswa untuk mempelajari teori-teori pengelolaan haji umrah di kemenag. “Sebuah kehormatan bagi kami bisa mempunyai kesempatan untuk bertemu dengan mahasiswa dari UIN Raden Mas Said Surakarta dan Bapak Juhdi Amin yang mana beliau ini merupakan senior kami karena beliau pernah menjabat sebagai Kepala Kantor Kemenag Boyolali. Disini, saya akan menjelaskan mengenai manajemen pengelolaan Di PLHUT Kemenag Boyolali yang mana menganut 3M (Melayani, Membina, Melindungi). Di sini kami ada 4 pelayanan, yaitu Pelayanan Haji terlebih dahulu kemudian Umrah, pelayanan kedua, mengenai Umrah terlebih dahulu kemudian haji yang jika daftar umrah harus ke Biro yang terdaftar oleh PPIU dan tidak langsung ke kemenag tetapi kemenag tetap ada kewajiban penerbitan surat pembuatan paspor. Pelayanan ketiga yaitu pelimpahan nomor porsi jemaah haji meninggal dunia atau sakit permanen, itu bisa dilimpahkan ke ahli warisnya saja. Pelayanan ke empat adalah pembatalan pengembalian setoran awal BPS-BPIH yang biasanya melakukan pembatalan itu karena kebutuhan mendesak”. Tutur Bapak Sauman
Acara tersebut ditutup dengan pantun “Setelah Rabu adalah Kamis, Menulis harapan dengan pensil, Mari kita hidup yang optimis, selalu yakin akan berhasil”. Tutur beliau Bapak Sauman