22 September 2020, kaprodi Manajemen Dakwah, Dr. Agus Wahyu Triatmo, M.Ag. dengan empat dosen lainnya (Ade Yuliar, M.M.; Ahmad Anwar Dani, M.Sos.; Rini Wulandari, M.Sc.; Fathurrohman Husen, M.S.I.) mengunjungi masjid Jogokaryan. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka penguatan scientifik vision prodi terkait manajemen kelembagaan dakwah. Menimbang, selama ini prodi MD memiliki konsentrasi Manajemen Haji dan Umrah, juga Manajemen Perjalanan Islam maka perlu dirumuskan kembali kekhasan atau distingsi prodi MD itu sendiri. Manajemen kelembagaan dakwah menjadi topik pada kunjungan kali ini. Karenanya, masjid termasuk dari kelembagaan dakwah Islam. Masjid jogokaryan menjadi destinasi karena dikenal dengan manajemennya yang apik.
Ust. Jazir sebagai perwakilan dari pengurus masjid, sekaligus arsitektur tata kelola masjid Jogokaryan menyampaikan akan pentingnya manajemen untuk memajukan masjid menjadi mandiri (memenuhi kebutuhannya) dan memberikan manfaat kepada umat. Beliau juga sampaikan, bahwa manajemen masjid yang baik ditentukan oleh SDM yang baik, sehingga perlu ada imam masjid dalam hal ini. Imam masjid tidak sama dengan imam salat, karena imam masjid akan bekerjasama dengan pengurus dan menentukan kebijakan kegiatan-kegiatan yang dilakukannya. Perlu digarisbawahi, bahwa masjid yang progresif tidak cukup dengan adanya konsep yang disepakati pengurus, namun harus mempunyai karyawan sebagai eksekutor lapangan dalam melakukan kegiatan-kegiatan teknis, seperti pengelolaan badan usaha yang dimiliki masjid. Kesemuanya dibutuhkan manajerial tentunya.
Perlukah prodi memiliki konsentrasi manajemen masjid? Tentu ini menjadi pembahasan diskusi panjang. Namun dalam hal ini, hasil dari kunjungan tersebut dapat diambil titik terang, bahwa prodi MD memiliki tanggung jawab untuk membentuk SDM yang paham akan managerial kelembagaan dakwah. Setidaknya, ada lima unsur yang harus ditransferformasikan oleh prodi MD kepada Mahasiswa yang tertuang dalam kurikulum perkuliahannya, antara lain: fikih yang komprehensif, leadership, komunikasi, enterpreneurship, dan kecakapan regulasi kelembagaan.
Selanjutnya, kegiatan kunjungan ini dievaluasi dengan adanya kerjasama prodi MD dengan masjid Jogokaryan. Kunjungan kelembagaan dakwah akan ditunjang dengan kegiatan workshop sebagai serangkaian penguatan scientifik vision prodi MD.(fh)